berharga kematian orang yang dikasihinya

Menghadapitarikh istimewa selepas kematian orang yang dikasihinya ; 7 petua untuk mengatasi kematian orang yang dikasihi. Fikirkan tentang kehidupan yang dicintai itu. Iaitu, tukar perspektif. ¿Kenapa sekarang anda menderita kerinduan untuk kehilangan? Kerana sebelumnya, anda mempunyai peluang untuk menikmati banyak detik yang sama dengan Baginya hidup terlalu berharga untuk bersedih. Tak ada yang lebih hangat dari senyum bahagia orang terkasih meskipun itu berarti ada tangis yang ia sembunyikan. Kau pasti akan. Setiap yang datang pasti akan mengajarkanmu sesuatu. Tak masalah jika pada akhirnya ia harus pergi, hidup akan selalu seperti ini. Kau akan bertemu Anin, penyuka bunga Merekamentaati Yesus Kristus, Pemimpin mereka, dan karena itu haluan yang mereka pilih tidak lain dari "jalan kehidupan". Orang-orang Yahudi yang patriotik memilih "jalan kematian", dan 1.100.000 orang meninggal ketika bala tentara Romawi di bawah Jenderal Titus menghancurkan Yerusalem pada tahun 70 M. 34. Tuhanitu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya." (Mazmur 34:18-19). Teman-teman kita tidak boleh merasa " tidak berharga " sampai ingin mengakhiri hidup ataupun melarikan diri ke hal-hal duniawi (mabuk, drugs, pesta pora, dll), karena Tuhan pasti akan sangat sedih melihat anakNya Kita kan kerja selama ini buat orang-orang yang sayang, orang-orang tersayang kayak keluarga, pacar sendiri." "Apalagi sekarang kan dia sudah mau jadi suami, wajarlah ngasih-ngasih kayak gitu." Mengenai motor klasik berwarna hitam tersebut, Gong Li membenarkan bahwa kendaraan Rizky Billar itu berharga hingga p 500 juta. Vay Tiền Nhanh Ggads. Jumat, 27 Maret 2020 Baca Mazmur 11612-19 11612 Bagaimana akan kubalas kepada TUHAN segala kebajikan-Nya kepadaku? 11613 Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama TUHAN, 11614 akan membayar nazarku kepada TUHAN di depan seluruh umat-Nya. 11615 Berharga di mata TUHAN kematian semua orang yang dikasihi-Nya. 11616 Ya TUHAN, aku hamba-Mu! Aku hamba-Mu, anak dari hamba-Mu perempuan! Engkau telah membuka ikatan-ikatanku! 11617 Aku akan mempersembahkan korban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan nama TUHAN, 11618 akan membayar nazarku kepada TUHAN di depan seluruh umat-Nya, 11619 di pelataran rumah TUHAN, di tengah-tengahmu, ya Yerusalem! Haleluya! Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia c LAI 1974 Berharga di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya.—Mazmur 11615 Pameran yang diadakan oleh pemahat Liz Shepherd pada tahun 2018 berjudul “The Wait” disebut koresponden surat kabar Boston Globe telah “mengingatkan kita pada sesuatu yang berharga, gamblang, dan istimewa dalam hidup.” Pameran karya-karya Shepherd yang terilhami oleh masa-masa ketika ia menemani ayahnya yang sekarat tersebut berusaha mengungkapkan perasaan rindu, hampa, dan rapuh yang dialami setelah orang yang dikasihi pergi meninggalkan kita. Pemikiran bahwa kematian itu berharga sepertinya bertentangan dengan intuisi manusia; tetapi pemazmur justru menyatakan, “Berharga di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya” Mzm. 11615. Allah menghargai kematian umat-Nya, karena melalui kematian, Dia menyambut mereka pulang. Siapa sebenarnya orang-orang yang dikasihi-Nya itu? Menurut pemazmur, mereka adalah orang-orang yang melayani Allah karena bersyukur telah dilepaskan-Nya, yang menyerukan nama-Nya, dan yang memenuhi janji mereka kepada Allah Mzm. 11616-18. Tindakan-tindakan tersebut menunjukkan adanya kesadaran untuk mau berjalan bersama Allah, menerima kebebasan yang ditawarkan-Nya, dan membina hubungan yang intim dengan-Nya. Dengan melakukan hal-hal tersebut, kita akan mengikuti jejak Yesus, “yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah. . . . Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan’“ 1Ptr. 24-6. Ketika kita percaya kepada Allah, kepergian kita dari kehidupan ini dipandang berharga di mata-Nya.—Remi Oyedele WAWASAN Kita tidak tahu siapa yang menuliskan Mazmur 116, tetapi kita dapat ikut merasakan sisi manusiawi sang penulis. Sebuah kesulitan yang mengancam nyawa—mungkin sebuah penyakit atau peristiwa perang—membawa sang penulis berhadapan langsung dengan kematian, dan sebagai konsekuensinya, lebih dekat kepada Allah. “Tali-tali maut telah meliliti aku, dan kegentaran terhadap dunia orang mati menimpa aku” Mazmur 1163. Ketakutan ini mendorong sang penulis untuk memanggil nama Allah “Tetapi aku menyerukan nama TUHAN Ya TUHAN, luputkanlah kiranya aku!’” Namun, pada akhirnya kematian bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti. Bagian mazmur ini yang paling sering dikutip adalah, “Berharga di mata TUHAN kematian semua orang yang dikasihi-Nya” Apakah motivasi deklarasi ini adalah kematian ibunda sang penulis yang takut akan Allah? Karena persis setelahnya, sang pemazmur mengatakan, “Aku hamba-Mu, anak dari hamba-Mu perempuan” —Tim Gustafson Bagaimana persepsi kamu tentang kematian dibandingkan dengan pandangan Allah atas kematian umat-Nya? Sejauh mana persepsi kamu dipengaruhi oleh apa yang dikatakan Alkitab tentang kematian? Ya Allah, tolonglah aku mempercayai-Mu bahkan di tengah segala tantangan dan kehilangan yang kualami dalam hidup ini. Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Akitab SetahunHakim-Hakim 1-3; Lukas 41-30 Mazmur 116 Berharga di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya. - Mazmur 11615 Satu bagian surat kabar yang tidak pernah absen muncul adalah kolom dukacita. Setiap hari selalu ada berita orang yang meninggal. Kabar dukacita bisa datang dalam sekejap mata, seperti korban jiwa dari gempa atau tsunami. Setiap hari selalu tercatat ada yang lahir dan mati. Pengkhotbah 88a berkata, “Tiada seorang pun berkuasa menahan angin dan tiada seorang pun berkuasa atas hari kematian.” Saat keseharian kita biasa mendengar berita seperti itu, apakah kejadian orang mati menjadi hal biasa-biasa saja? Kita sering mendengar nasihat berikut Jangan sia-siakan hidup, karena hidup ini berharga. Betul, setiap manusia tidak boleh menyia-nyiakan hidup. Kesempatan hidup adalah sesuatu yang berharga. Sebaliknya, mati dipandang sebagai sesuatu yang tidak bernilai, yang gelap, dan penuh kesuraman. Namun ternyata di dalam ayat emas hari ini, disebutkan bukan kehidupan saja yang berharga tetapi kematian juga sesuatu yang berharga dan bernilai. Pertanyaannya, kematian seperti apa yang berharga? Kematian yang berharga adalah kematian orang yang dikasihi Tuhan, yaitu ia yang tahu betapa anugerah Tuhan di dalam hidupnya begitu besar. Berharga berarti penting di hadapan Tuhan, bukan sesuatu yang biasa-biasa saja. Bahkan ada yang lebih indah lagi, terjemahan lain ayat ini berbunyi, “Berharga di mata Tuhan kematian hamba-Nya yang setia.” Jadi kematian orang yang setia melayani Tuhan juga berharga di mata Tuhan. Kita kadang bertanya-tanya, mengapa orang yang baik, pelayan yang setia, begitu cepat meninggalkan dunia ini. Kita harus bisa melihat bahwa kematiannyabukanlah tanpa arti, tetapi sesuatu yang berharga di mata Tuhan Yesus. Orang percaya yang mendahului kita sudah berada di tangan yang tepat. Kematiannya bukanlah akhir, masih ada kelanjutan cerita. Orang yang meninggal di dalam Tuhan kelanjutan kisah hidupnya pastilah kebahagiaan, seperti dituliskan di Wahyu 1413, “Berbahagialah orang-orang mati dalam Tuhan, …. mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka.” Yuk saudaraku, marilah kita menjadi pengikut Tuhan yang setia sehingga hidup dan mati kita dipandang berharga oleh mata-Nya. Refleksi Diri Mengapa kematian orang yang di dalam Tuhan itu berharga? Apakah Anda sudah sungguh percaya Tuhan Yesus sehingga saat nanti dipanggil Tuhan Anda yakin akan mendapatkan kebahagiaan kekal? 116Terluput dari belenggu maut1161-19 1Aku mengasihi Tuhan, sebab Ia mendengarkansuaraku dan permohonanku. 2Sebab Ia menyendengkan telinga-Nya kepadaku,maka seumur hidupku aku akan berseru kepada-Nya. 3Tali-tali maut telah meliliti aku,dan kegentaran terhadap dunia orang mati menimpa aku,aku mengalami kesesakan dan kedukaan. 4Tetapi aku menyerukan nama Tuhan”Ya Tuhan, luputkanlah kiranya aku!” 5 Tuhan adalah pengasih dan adil,Allah kita penyayang. 6 Tuhan memelihara orang-orang sederhana;aku sudah lemah, tetapi diselamatkan-Nya aku. 7Kembalilah tenang, hai jiwaku,sebab Tuhan telah berbuat baik kepadamu. 8Ya, Engkau telah meluputkan aku dari pada maut,dan mataku dari pada air mata,dan kakiku dari pada tersandung. 9Aku boleh berjalan di hadapan Tuhan,di negeri orang-orang hidup. 10 2Kor. 413 Aku percaya, sekalipun aku berkata”Aku ini sangat tertindas.” 11Aku ini berkata dalam kebingunganku”Semua manusia pembohong.” 12Bagaimana akan kubalas kepada Tuhansegala kebajikan-Nya kepadaku? 13Aku akan mengangkat piala keselamatan,dan akan menyerukan nama Tuhan, 14akan membayar nazarku kepada Tuhandi depan seluruh umat-Nya. 15Berharga di mata Tuhankematian semua orang yang dikasihi-Nya. 16Ya Tuhan, aku hamba-Mu!Aku hamba-Mu, anak dari hamba-Mu perempuan!Engkau telah membuka ikatan-ikatanku! 17Aku akan mempersembahkan korban syukur kepada-Mu,dan akan menyerukan nama Tuhan, 18akan membayar nazarku kepada Tuhandi depan seluruh umat-Nya, 19di pelataran rumah Tuhan,di tengah-tengahmu, ya Yerusalem!Haleluya! Terjemahan Baru Bible © Indonesian Bible Society 1974, Selebihnya Tentang Alkitab Terjemahan Baru SELAMAT JALAN UJE - USTADZ JEFRRY AL BUCHORY الذين اذا اصابتهم مصيبة قالوا انا لله وانا اليه راجعون ” … orang-orang yang apabila mereka ditimpa oleh suatu kesusahan, mereka berkata Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jualah kami kembali…. “ 1364962767957906818 Pada umumnya, tahapan rentang hidup dan kehidupan seseorang terbagi pada beberapa periode penting, yaitu Masa Pra-Natal, dalam kandungan ibu; Masa Bayi kelahiran sampai akhir minggu ke dua; Masa Bayi akhir minggu sampai akhir tahun kedua; awal Masa Kanak-Kanak dua sampai enam tahun; akhir Masa Kanak-Kanak enam sampai 10 - 12 tahun; Masa Puber - Pra Remaja 10 -12 sampai 13 - 14 tahun; Masa Remaja 13 - 14 sampai 18 tahun; Masa Dewasa 18 - 40 tahun; Usia Pertengahan 40 - 60 tahun; Usia Lanjut 60 sampai meninggal. Semua periode dan rentang waktu pertumbuhan dan perkembangan manusia tersebut, mempunyai karakteristiknya masing-masing; ada hubungan sebab-akibat; serta mendapat pengaruh dari sikon luar dirinya. Pada umumnya akan mencapai baberapa peran tertentu, misalnya memahami tugas dan peran sebagai manusia dewasa; memahami peran sosial dalam perbedaan gender; mempunyai hubungan baru dan matang dengan teman sebaya, pria maupun wanita; menerima keadaan fisik dan menggunakan tubuh secara efektif; perilaku sosial yang bertanggung jawab dan kemandirian pada hampir semua bidang hidup dan kehidupan, dan seterusnya Jika seperti itu, bagaimana dengan manusia yang mati muda atau pun mudah mati !? Jawaban paling gampang adalah, “Manusia yang lahir dari perempuan, singkat umurnya dan penuh kegelisahan, Kitab Ayub Realitanya, tak ada satu pun manusia yang lahir bukan dari perempuan; ia bersemi, bertumbuh didalam rahim, dan pada masanya, ia terlahir. Mati dan kematian, bisa terjadi, muncul pada diri anda, siapa saja, semua manusia sesaat akan datang ketika diriku, yang membaca selesei atau belum selesai membaca tulisan ini; ia bisa datang begitu cepat dan tiba-tiba; ia datang tanpa alarm sebelumnya. Ia bisa menimpa siapa pun pada semua rentang usia; ia tak mengenal belas kasihan. Mati dan kematian bisa merampas hidup dan kehidupan dari orang-orang di sekitar mu diriku, yang di cintai. disayangi, dibenci, dan dimusuhi; bisa menaklukkan kekuatan upaya pertahanan agar tetap ada hidup dan kehidupan pada orang-orang yang beruang maupun si miskin yang pasrah. Ketika ia datang, mati da kematian itu muncul dan ada, dan meraih seseorang, maka tak siapa dan apa pun yang mampu menahannya. Mati dan kematian adalah sisi sebaliknya dari hidup dan kehidupan; dua-duanya tak bisa dipisahkan; dan tak mungkin dipisahkan dari sikon manusia serta kemanusiaannya. 1 2 Lihat Catatan Selengkapnya

berharga kematian orang yang dikasihinya